Kini, Keluarga itu Kelaparan (Serial 2.2)
Rupanya, rihlah itu telah ia tempuh selama 3 hari perjalanan. Di saat yang sama, keluarga di rumah benar-benar telah kehabisan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Kini, keluarga Hatim sedang dilanda kelaparan. Timbullah konflik kecil di tengah-tengah mereka. Mereka menyalahkan dan mencerca sang putri.
Menurut saudara-saudaranya, sang putri merupakan ‘kambing hitam’ atas semua musibah kelaparan ini. Karena sang putri merupakan tokoh utama yang mengizinkan ayah untuk berangkat menuju rihlah suci.
Namun, sang
putri menanggapi dengan santai. Ia masih kokoh di atas pendiriannya bahwa hanya
Allah saja Sang Pemberi rezeki. Sang putri hanya tertawa. Ya, tertawa saja.
”Apa-apaan?!
Kenapa kamu justru tertawa begitu saja. Sementara derita kelaparan ini hampir
membunuh kita semua!.” Tanya saudara-saudaranya dengan nada jengkel.
Sang putri benar-benar menunjukkan jati dirinya yang salihah.
Ia benar-benar yakin atas
pertolongan Allah. Sehingga, ia pun mampu menjawab pertanyaan
saudara-saudaranya dengan kata mutiara yang sangat pantas ditulis dengan tinta
emas.
“Duhai saudara-saudaraku! Ayah kita itu adalah pemakan rezeki (seperti kita) ataukah dia Sang Pemberi rezeki?!”
Menohok! Benar-benar mengena di hati saudara-saudaranya. Sebuah jawaban singkat.
Namun,
setidaknya berhasil mengingatkan kita semua bahwa ayah bukanlah segalanya.
Allahlah yang memberikan segalanya kepada ayah.
“Tentu ayah
kita adalah pemakan rezeki (sama seperti kita). Adapun Sang Pemberi rezeki
adalah Allah, bukan ayah.” Jawab saudara-saudaranya dengan kompak.
“Jika demikian, sungguh. Sang pemakan rezeki sedang pergi. Namun, Sang Pemberi rezeki akan selalu ada bersama kita.” Pungkas sang putri mengalahkan perdebatan dengan saudara-saudaranya sembari ia melanjutkan ‘ceramahnya’ kepada mereka.
***
Namun,
tiba-tiba “Tok tok tok..”, rupanya ada yang mengetuk pintu rumah dari luar.
Sejenak mereka terdiam. Duhai, ada apa gerangan.
“Siapa ya?” tanya mereka.
Duhai, apakah pertolongan Allah datang.
Apakah ada orang di luar sana yang mengetahui derita kelaparan ini. Atau inikah keajaiban Allah pada keluarga tersebut. Mungkin saja, saat itu sejuta asa bergelayutan dalam benak mereka. Atau??
Apa yang akan terjadi?! Simak kelanjutannya pada serial yang akan datang hanya di syababsalafy.com!
MasyaAllah.. cerminan seorang anak wanita yang shalihah..
BalasHapusSubhanallah.. bagitu bagusnya pendidikan ayah-ibunya, sehingga melahirkan anak2 yg Sholih dan Sholihah..
BalasHapusBenar. Ada pepatah yang berbunyi,
Hapusالأم صانعة الرجال
Ibu adalah pencetak para kesatria
Masyaa Allah ..! Seandainya semua orang memiliki keyakinan yang sama seperti si putri kecilnya hatim . bahkan ditengah musibah yang menimpa mereka hal itu sama sekali tidak menggoyahkan kuatnya iman sang putri kecil .. Semoga kisah ini bisa menjadi motivasi untuk menguatkan iman bagi kita semua terkhusus di masa pandemi ini . Barakallahu fiikum ..
BalasHapusAamiin
HapusSubhannalloh...
BalasHapusmembuat hati ini terharu,
seberat dan sesulit apapun ujian yang menimpa kita, bila kita hadapi dengan keyakinan dan tawakkal yang kuat, akan terasa ringan...karena hanya Alloh Dzat yang Maha pemberi rezeki,
sikapnya ketika disalahkan..
memberi kita contoh, agar kita tidak mudah terbawa suasana, menghadapi dengan sikap tenang, menyampaikan nasehat dengan lembut
semoga kita bisa meneladani sikap dan akhlaknya..aamiin
Subhanallah
BalasHapusMakin penasaran pada kisah berikutnya...
Semoga kisah ini menjadi motivasi bagi kita semua bahwa hanya Allah Subhanahu wataala pemberi rezeki satu-satunya.
Masya Allah..
BalasHapusCerita ini membuat ana semakin yakin akan pertolongan Allah...
Jazakumullahukhairan katsiran bagi syabab salafy..
Nasehat ana buat para penuntut ilmu di nusantara ini :
Wahai kawan...
Tetaplah semangat belajar,
meskipun belajar di rumah..
Jangan jenuh..
Jangan putus asa meskipun lelah.... jangan lupa meminta pertolongan kpd Allah..
Teruslah berusaha dan berikhtiarlah..
Wahai kawan..
Yakinlah akan pertolongan Allah..
Lihatlah putri kecil hatim yang sholihah..
Tidak ngerti kata menyerah..
Meskipun di serang dr berbagai arah..
Iya yakin akan pertolongan Allah, pasti akan datang dgn indah..
!!!...إحرصي يا طالب العلم
...ولو في البيت
...واستعن بالله
....ولا تعجز
...ولا تكسلي
Wa antum Jazakumullahu khairan
HapusMaa syaa Allah....cerita yang sangat bagus...
BalasHapusSeorang anak kecil yang sholihah yang bisa menjadi contoh bagi diri ini yang terkadang lalai...
Jadi penasaran sama cerita selanjutnya hmmmmm....
Wahai para ayah dan ibu juga para tholabul ilmiy hendaklah kalian bisa mengambil ibroh dari kisah keluarga Hatim ini.
BalasHapusCamkan selalu dalam kalbumu "Bahwa siapa yang bertaqwa pasti Allah akan berikan jalan keluar"
Maka didiklah anak² dan jiwa² kalian untuk selalu bertaqwa kpd Allah.Berdoalah selalu agar kita mempunyai keturunan yg sholih dan sholihah
ربنا هبلنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين وجعلنا للمتقين إماما
Bismillah .. Salah satu kunci keshalihan seorang anak adalah pengajaran dari seorang ibu .Dan keshalihah seorang ibu juga andil dari pengajaran pemimpinya yakni suaminya .
BalasHapusBismillah
BalasHapus"Bersabarlah terhadap suatu hal yang menimpamu, jangan putus asa atau membenci keadaan, karena bagaimanapun keadaannya, Allah tetap bersamamu... Tenangkan dirimu & berbaik sangkalah kepada Allah, insyaaAllah semua akan baik-baik saja dengan pertolonganNya.Allaahu a'lam."
Cerminan wanita Sholihah.. apapun cobaannya pasti dia akan sabar...
BalasHapusSesungguhnya bersama kesulitan
BalasHapusItu ada
Kemudahan
Masya Allah ceritanya , semoga Allah semoga Allah menganugerahkan kepada kita keluarga dan anak-anak yang Sholih dan sholihah
BalasHapusBismillah,
BalasHapusKisah yg sangat menarik.
Lanjutan nya belum ada akh? Sangat ditunggu2 ini.. Jazakallah khair
Siap.. insyaAllah kami berusaha meluangkan waktu untuk menulis..
HapusSatu kalimat yang merupakan inti dari cerita ini adalah bahwa berbaik sangka disertai tawakkal hanya kepada Allah Azza wa Jalla adalah kunci kebahagiaan dan juga pertolongan Allah..Biidznillah
BalasHapusMaha Suci Allah, yang dengan Hikmah-Nya diperlihatkan contoh
BalasHapussatu dari sekian tanda akhlak terpuji para penghuni Jannah.
Semoga kita termasuk pemilik akhlak terpuji itu.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusJanganlah khawatirkan rezekimu, karena Allah sudah menjaminnya untuk semua yg hidup… Tapi khawatirkan amalanmu, karena Allah tidak menjamin Anda masuk surga.
BalasHapusputri hatim mengajarkan kepada kita beriman kepada Allah AR-Razzaq serta bertawakal Pada-NYa tidak menggantungkan diri kepada manusia sekalipun ayahnya yang mencari rezeki
BalasHapusBaarakallahu Fiikum
Jazaakumullahu khayran wa ahasal jazaa ditunggu part selanjutnya
Masya Allah... Kisah yg sangat inspiratif
BalasHapusMasyaAllah, kisahny sangat bagus
BalasHapusNamun sngat disayangkan karena menunggu kisah lanjutanny terlalu lama