Allah Pasti Akan Memberika Rezeki Kepada Kami, Ayah! (Serial 2.1)
PERCAYA SAJA PADA-NYA
Sama sekali tak terbayangkan, di saat kerinduan pada tanah suci begitu menggebu di dalam hati. Namun, apalah daya, hartapun tak punya.
Sedangkan, dirinya juga mempunyai tanggungan nafkah keluarga. Bagaimana bisa dia memberanikan diri menempuh padang sahara yang begitu tandus?
Sudahlah, percaya saja pada Allah.
Dia tiada pernah menyia-nyiakan niat baik hamba-Nya. Hingga, suatu ketika kejaiban
itupun datang..
***
Bulan haji masih beberapa saat lagi. Namun, hati Hatim telah dipenuhi dengan jutaan rindu pada tanah suci.
Dirinya merasa terpanggil untuk mendekat, bermunajat kepada Sang Pencipta di depan rumah-Nya. Ia utarakan itikad baiknya ini kepada keluarganya.
Namun, apalah daya. Hatim bukanlah orang berharta. Hidupnya pas-pasan. Sebenarnya, haji bukanlah kewajiban bagi dirinya.
Namun, bilamana
tekad telah bulat dan menancap kuat dalam dada, siapa yang dapat menghalangi
langkahnya?! Biidznillah..
***
Suatu
ketika, Hatim terpojok dalam kesedihan. Air matanya pun mengalir deras membasahi
pipinya. Saat itu, tiba-tiba putrinya menghampiri Sang Ayahanda, ia mendekat.
“Ayah, apa
yang membuat Anda menangis?” tanya sang putri keheranan.
“Musim haji
telah tiba.” Jawab ayahnya singkat.
“Lantas,
mengapa ayah tidak segera berangkat saja?” usul sang putri.
“Tidak ada
bekalnya, Nak!.” Kata ayah.
“Allah
pasti akan memberikan rezeki kepadamu, Ayah!.” Sahut sang putri dengan penuh
percaya.
“Tentu. Namun, bagaimana dengan
nafkah kalian nanti (jika ayah berangkat haji)?” kata Hatim mengasihani
putrinya.
Hmm..
kira-kira apakah yang akan menjadi jawaban putri Hatim? Akankah ia merasa akan
kekurangan nafkah keluarga karena kehilangan sang ayah untuk beberapa waktu.
“Allahlah pasti yang akan memberi rezeki kepada kami, Ayah!.” Jawab sang putri salehah dengan penuh kepercayaan kepada Sang Pencipta.
“Baiklah, Nak! Namun, keputusan
tetap ada pada ibumu."
***
Akhirnya, sang putri pun pergi menghampiri ibunya. Sang putri berusaha mengingatkan bahwa musim haji telah tiba.
Ayah dahulu memiliki tekad untuk bisa berangkat haji pada tahun ini.
Dialog panjang pun terjadi. Hingga sang putri berhasil meyakinkan
ibu sekaligus saudara-saudaranya bahwa mereka akan baik-baik saja.
“Pergilah untuk berhaji, duhai suamiku! Allah yang akan mencukupi rezeki kita.” Ucap sang ibu mengizinkan suaminya tercinta.
Maka, Hatim bergegas menyiapkan segala perbekalan yang ia miliki untuk menempuh perjalan suci ini.
Tak lupa, ia tinggalkan nafkah kepada keluarganya sebatas yang ia miliki.
Ia hanya mampu meninggalkan nafkah yang cukup untuk memenuhi kehidupan keluarganya selama 3 hari saja. Selebihnya, serahkan saja kepada Allah!.
***
PERJALANAN DIMULAI
Hatim memulai rihlahnya. Ia berjalan seorang diri dengan dipenuhi keyakinan tinggi bahwa “Allahlah Sang Pemberi rezeki.” Ia memilih untuk berjalan di belakang rombongan haji yang ada di depannya.
Namun, ada suatu kejadian mengejutkan. Di awal rute perjalanan yang ia lalui, tak disangka. Pemimpin rombongan haji yang berada di depannya tersengat seekor kalajengking.
Mereka kebingungan mencari
tabib yang mampu menyembuhkan luka sengatan yang dideritanya.
Akhirnya,
Allah takdirkan mereka menemui Hatim yang sedari tadi sudah berjalan membuntuti
di belakang rombongan. Dengan izin Allah, Hatim meruqyah orang tersebut hingga
sembuh. Luar biasa, Hatim!
“Sungguh, saya akan menanggung biaya perjalanan Hatim selama berangkat dan pulangnya nanti!” kata sang pemimpin rombongan yang baru saja sembuh.
Ia begitu berterima
kasih kepada Hatim yang berhasil meruqyahnya. Inilah keajaiban pertama bagi
Hatim.
Saat awal berangkat, ia tidak membawa bekal yang cukup. Ia serahkan semuanya pada Allah.
Namun, siapa sangka, ternyata di awal rute perjalanannya ia mendapat rezeki
dari Allah melalui sengatan kalajengking tadi?! Subhanallah..
Di sisi lain,
Hatim masih saja teringat akan keluarga yang baru saja ia tinggalkan di kampung
halaman. Ia masih ingat betul bahwa nafkah yang ditinggalkannya hanya mencukupi
untuk keperluan selama 3 hari saja. Maka, Hatim pun melangitkan doa,
“Ya Allah, semua keajaiban ini adalah pengaturan-Mu. Maka, aku memohon kepada-Mu, perlihatkanlah keajaiban-Mu untuk keluargaku, ya Allah..”
***
Rupanya, rihlah itu telah ia tempuh selama 3 hari perjalanan. Di saat yang sama, keluarga di rumah benar-benar telah kehabisan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Kini, keluarga Hatim sedang dilanda kelaparan. Timbullah konflik kecil di tengah-tengah mereka.
Apa gerangan yang akan terjadi selanjutnya? Tunggu pada serial berikutnya hanya di syababsalafy.com!
Jangan lupa, tulislah pelajaran penting yang bisa SyababSalafy simpulkan di kolom komentar ya.
Menakjubkan sekali kisahnya. Allah tidak akan menyia-nyiakan niatan baik hamba-Nya. Penasaran sama kelanjutan ceritanya..
BalasHapusMasya Allah,,,
BalasHapusPenasaran dengan kisah selanjutnya..
Sudah pernah baca wal hamdulillah
BalasHapusAlhamdulillah, ikut senang..
HapusAllah subhanahu wa taala tidak akan menyia nyiakan hambanya yang bertaqwa.. Sprt firman Allah subhanahu wataala dalam surah at-talaq ayat 3-4
BalasHapusوَمَن یَتَّقِ ٱللَّهَ یَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجࣰا وَیَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَیۡثُ لَا یَحۡتَسِبُۚ وَمَن یَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَیۡءࣲ قَدۡرࣰا
HapusMasyaa Allah
BalasHapusPenasaran dengan lanjutan ceritanya ustadz
BalasHapusAlhamdulillah... Diperbanyak lagi konten blognya akh.
BalasHapusBarakallahu fikum
Na'am, insyaAllah. Semoga tim atsar.id juga tetap semangat.
HapusBismillah
BalasHapusApabila seorang hamba mempunyai niatan baik, pasti Allah akan menolong orang tersebut, disamping itu kita harus bersabar, berusaha dan terus berdoa kepada Allah.
MasyaAllah. Benar sekali..
HapusKisahnya sungguh menakjubkan
BalasHapusMaa syaa Allah..kisah yang sungguh menakjubkan..
BalasHapusBenar! Bahwa Allah tidak menyiakan² hambanya yang bertaqwa kepadanya..
Maa syaa Allah..
Masih ada satu hal yang menjadi tanda tanya besar. Bagaimana nasib keluarga Hatim selanjutnya?
HapusKita nantikan..
Bismillah,Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarkatuh..
BalasHapusMaa syaa Allah....kisah yang sungguh menakjubakan hati
Bahwasannya,kesholehan seorang ayah juga mempengaruhi kesholehan sang anak..maka,jangan sampai kita salah mendidik anak² kita dengan pengajaran yang tidak sesuai sunnah Rosul صلى الله عليه وسلم
Dan benar!bahwasannya Allah tdk akan menyiakan² hambanya yang bersabar dan bertaqwa kepada-Nya
Wa 'alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh. Benar. Orang tua memiliki peran dan pengaruh yang besar dalam tumbuh kembangnya sang anak. Oleh karenanya, sebelum menjadi orangtua, kita harus membiasakan diri untuk terus berlaku baik.
HapusAnak sholehah
BalasHapusSemoga kita, pasangan, dan anak-anak cucu kita digolongkan sebagai orang-orang yang shalih.
HapusJangan lupa ya, defenisi anak shalih ada di telegram syababsalafy https://t.me/syababsalafy/930
Bismillah.
BalasHapusAllah itu bersama persangkaan hambanya.
Maka hendaklah kita berperasangka baik kpd Allah ta'ala.
Kisahnya masya Allah sangat menakjubkan.
ومن يتكل على الله فهو حسبه...
BalasHapusMaa Syaa Allah...siapa yg menyangka dibalik kerasnya kehidupan,ada setetes embun yg membuka pintu kemudahan....
Anak shalihah yg sedari kecil terdidik dg akhlaq baik tidak khawatir akan keputusan yg terbilang berat...
Sebuah potret keluarga yg patut dijadikan panutan untuk kita semua...
ربنا هب لنا من أزاجنا و ذرياتنا قرة أعين و اجعلنا للمتقين إماما..
Semoga Allah menganugerahkan anak keturunan yang shalih dan shalihah..
HapusmasyaAllah....
BalasHapusKisah inspirasi buat kita sebagai salafy sejati .. jazakumullohukhoiron..untuk penulisnya semoga menjadi amal jariyah..
BalasHapusWa antum Jazakumullahu khairan. Aamiin. Semoga bermanfaat untuk seluruh kaum muslimin..
HapusSemangat ibadah disertai dengan niat yang tulus....pasti Alloh mudahkan...
BalasHapusNjih, sae. .
HapusMasyaAllah bagus bnget kisah nyaa.. bkin terharu.. penasaran utk yg slanjutnyaa..
BalasHapusKisah selanjutnya lebih mengharukan lagi..
HapusSedih..
HapusIni kejadian nya setelah kisah beliau yg sebelumnya? Atau setelah kisah yg sblmny?
BalasHapusWallahu a'lam terkait dengan urutan kejadiannya. Pada serial 2.0 kami hanya ingin mengulas profil beliau sekaligus kisah dari julukannya yang unik tersebut......
HapusSaat melibatkan Allah pada setiap perkara, percayalah tidak ada yang tidak mungkin.
BalasHapusلأستسهانّ الصعب أم أدرك المنى
فما انقادت الامال إلا لصابر
Benar. Pepatah tersebut mengatakan, "Asa tidak akan pernah tunduk kecuali pada orang yang kakbunya dipenuhi kesabaran".
HapusMasyaAllah bikin penasaran sja ceritanya...
BalasHapus